Terakreditasi A

Monday, September 25, 2017

Sejarah SMPK Santa Ursula Ende

      

 
Sekolah Menengah Pertama  Katolik Santa Ursula Ende disingkat SMP Katolik Santa Ursula Ende adalah salah satu lembaga pendidikan sekolah menengah pertama yang ada di lingkungan Kantor Depdikbud Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

SMPK Santa Ursula Ende berdiri pada tahun 1989 setelah menutup SPG. Lembaga pendidikan ini dikelolah oleh Yayasan Nusa Taruni Bhakti yang adalah milik para Suster Ursulin. Pada usianya yang pertama hanya mampu mengasuh tiga puluh enam siswa dan sebagai perintis adalah Sr.Mariati,OSU. Aktivitas pengajaran dan pendidikan dimulai pada tanggal 18 Juli 1989, sesuai Surat Persetujuan dari Depdikbud pada Kantor Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 2316/ I.21 A/ 89.

Dengan kondisi dan fasilitas yang ada Sr. Mariati, OSU berusaha bekerja keras sekuat tenaga agar asuhannya semakin berkembang dari tahun ke tahun. Perjuangan demi perjuangan ternyata tidak sia-sia. Lembaga Pendidikan ini mengalami perubahan status dari ijin operasional beralih ke status Disamakan pada bulan Oktober  1992 yang diperkuat dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 9975/I.21/I/1992. Dengan demikian lembaga pendidikan ini melewati dua jenjang akreditasi yakni jenjang terdaftar dan jenjang diakui. Ini adalah suatu kebanggaan yang luar biasa bagi Yayasan Nusa Taruni Bhakti dan para pengelolanya.

Lembaga pendidikan ini mengemban visi dan misi yang sangat luhur. Hal ini dapat kita lihat dari tujuan pendidikan SMP Swasta Katolik Santa Ursula Ende, yakni:

1.      Tujuan Umum:
Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangun yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2.      Tujuan Khusus:
   (a) Mewartakan kerajaan Allah di tengah-tengah dunia. (b) Membina kader-kader muda yang nantinya mampu bergaul secara sehat dalam masyarakat, bertindak adil dan manusiawi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta mampu menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia disekitarnya. (c) Memberikan keterampilan-keterampilan dasar agar kelak menjadi orang yang berkepribadian seimbang, berdedikasi tinggi dalam pengabdian terhadap Negara dan gereja, serta memiliki dan menghayati nilai-nilai hidup yang manusiawi religious sesuai dengan iman kristiani.

Sejak berdirinya SMPK Swasta Katolikt St. Ursula Ende  hingga kini, jumlah ketenagaan baik tenaga edukatif maupun non edukatif terus bertambah, dan kebanyakan mereka adalah sarjana yang berasal dari berbagai ilmu keguruan.

Pada tahun ajaran 1997/1998 terdapat 24 staf pengajar, 4 orang tata usaha, 3 orang pustakawan, satu guru BP full time, seorang tenaga laboratorium bahasa serta dua orang  pesuruh. Tenaga-tenaga yang ada berusaha mengasuh 467 siswa dengan 11 rombongan belajar yang dipimpin oleh Dra. Sr. Ferdinanda Ngao, OSU.

Kurun waktu sewindu lembaga pendidikan ini telah menampung 1238  siswa dan telah menamatkan enam angkatan dengan jumlah lulusan 441 siswa, dengan rincian angakatan pertama 31 siswa 100%, angkatan kedua 60 siswa 100 %, angkatan ketiga 62 siswa 88,57 %, angkatan keempat 84 siswa 73,04 %, angkatan kelima 101 siswa 100 %, dan angkatan keenam 98 siswa 100 %. Dari sekian banyak lulusan ini sudah diserap di berbagai lembaga pendidikan menengah juga perguruan tinggi baik swasta maupun negeri.

Keberhasilan suatu lembaga pendidikan tidak hanya diukur dengan tingginya nilai intelektual saja, melainkan adanya keseimbangan tiga aspek penting yaitu aspek intelektual, psikomotor afeksi dan nilai-nilai hidup. Aspek-aspek inilah yang nantinya akan menentukan mutu kepribadian peserta didik. Dalam agenda peserta didik SMP Swasta Katolik St.Ursula tercatat berbagai prestasi yang pernah diraih, antara lain pada tahun 1992 juara harapan tiga cerdas cermat P4 tingkat Propinsi NTT, juara tiga membaca puisi tingkat kabupaten, juara III dan IV pertandingan bola basket dan voli tingkat kabupaten tahun 1993, ranking I NEM tingkat kabupaten dengan jumlah nilai 53,66. Tahun 1994 juara I peragaan Busana tingkat Paroki, juara III perlombaan tarian daerah tingkat kabupaten. Tahun 1995, juara I, II, III, IV lomba karya ilmiah remaja tingkat kabupaten, juara I Kuis Kitab Suci tingkat paroki. Tahun 1997 ranking I NEM tingkat kabupaten dengan jumlah nilai 50,15. Masih banyak prestasi yang diraih baik di tingkat sekolah maupun di tingkat kabupaten yang tidak dapat dirinci satu persatu.

Perkembangan lembaga pendidikan ini kian melaju, seirama lajunya arus informasi dan globalisasi. Oleh karena itu lembaga ini memandang  perlu membentuk BP3 (Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan). Wadah ini dibentuk pada   tanggal  22 Agustus 1996, yang berfungsi sebagai pembantu. Dengan fungsinya  BP-3 perdana telah melengkapi fasilitas belajar berupa penataan pekarangan bagian dalam, mengadakan alat-alat laboratorium bahasa dan memasang telepon khusus untuk SMP. Lebih dari itu  organisasi ini diharapkan berperan sebagai  wadah penyalur aspirasi orang tua/wali murid, sekaligus sebagai wadah pengembangan dan peningkatan mutu sekolah.

Semakin berkembangnya era globalisasi usia sewindu juga menantang lembaga pendidikan ini untuk terus menerus membenah diri menjadi lembaga yang produktif dan kompetitif. Menjadi obsesi lembaga ini bahwa dalam era globalisasi nanti, lembaga ini harus menjadi lembaga yang mampu menghasilkan manusia-manusia muda yang tangguh, unggul dan seimbang dalam kepribadian. Dengan demikian diharapkan agar semua pihak yang terlibat dalam kegiatan kependidikan di lembaga ini untuk lebih berpikir kritis dalam menentukan strategi strategi pengembangan baik secara kuantitatif maupun kualitas. Oleh karena itu, usia sewindu merupakan tantangan baik penyelenggara, pengelola, tenaga pengajar, dan tenaga kependidikan lainnya serta para siswa untuk terus menerus berupaya meningkatkan kreatifitas dan produktifitas pendidikan, pengajaran dan senatiasa berotodidak dalam rangka mengembangkan mutu sumber daya manusia.